Di Balik Tirai 2
“1-0”
Papan skor menunjukkan
angka tersebut.
Sepatu olahraganya
bergesekan dengan lantai, raket memukul shuttlecock.
Di bawah lampu gedung
olahraga, shuttlecock terbang ke sana ke mari.
Para pemain bergerak maju
mundur dan mengayunkan lengan memukul shuttlecock.
Pertandingan bulu tangkis
– Salah satu pemain adalah aku sendiri, Asahi Yuno.
“3-1”
Alasan aku memulainya
karena teman-temanku melakukannya.
Melakukan apa yang
dilakukan orang-orang terdekat, psikologi anak-anak yang umum.
“6-2”
Melihat ke belakang,
tiba-tiba aku bertanya-tanya.
Di antara semuanya yang
melakukan kegiatan berbeda, kenapa aku memilih bulu tangkis yang sama dengan
Seiji.
“9-3”
Ya, karena aku mendengar
kami bisa bermain bersama, sebenarnya itu menyenangkan.
“15-3”
Setelah itu, saat aku akan
pindah sekolah.
Aku bergabung dengan klub
bulu tangkis di sekolah baruku sebagai tempat yang bagus, dan mendapat
teman-tbaru.
Setelah membangun ikatan
dengan teman-teman lamaku, dan membuat teman-teman baru di tempat baruku,
dengan semangat aku menekuni bulu tangkis.
“18-4”
Jadi pertandingan itu
terasa asing.
Tentu saja, skor kami yang
kalah.
Napas terengah-engah,
ekspresi menjadi kaku, tubuh menjadi kaku, aku bisa merasakannya.
Ini adalah permainan
ganda. Punggung parterku di depanku nampak terguncang.
Ini bukan permainan
sepihak biasa. Alasan kutanyakan adalah...
“20-5”
Keajaiban seperti
pembalikan besar tidak terjadi, pertandingan berakhir.
Sebelum aku pindah dari
SMA Tokiomi, agak sedikit sebelumnya.
Tidak boleh adanya spoiler, hormati user lainya. Gunakan komentar dengan bijak sebagai tempat berdiskusi.