Ninki Seiyuuto Ichaicha Shite Kekkon Suru Rabu Kome Masa Depan 3

Ndrii
0

 Sejenak di Masa Depan

– Kehidupan Sehari-hari di Masa Depan -

 Bagian 3




September 2025.

 

"Ah... Aku udah nggak bisa lagi... Aku capek sampe rasanya mau mati..."

 

Sekitar pukul 12 malam, aku baru saja selesai dengan pekerjaan lembur yang berat dan sedang berjalan dekat rumah.

 

Akhir-akhir ini, pekerjaan manajerial terlalu sibuk... Mengurus puluhan talenta sendirian bukanlah hal yang mudah.

 

Aku merindukan masa-masa ketika aku hanya mengurus Ai-chan sendirian... Mempikirkannya sekarang, masa itu sebenarnya cukup mudah... Walaupun, saat itu aku sangat berusaha keras.

 

Sambil berpikir begitu, aku sampai di depan rumah. Apartemen 3DK yang tidak ada yang istimewa darinya.

 

Merasa lega, aku menghela napas. Kemudian aku mengambil kunci dan membuka pintu depan.

 

"Selamat datang kembali, Sayang! Kamu sudah bekerja keras!"

 

Kemudian pintu ruang tamu terbuka, dan seorang wanita berlari ke arahku.

 

"Ai-chan! Kamu masih belum tidur jam segini? Aku udah ngirim pesan kalo aku lembur, lho..."

 

"Aku liat kok, tapi udah pasti aku nunggu. Nggak mungkin aku tidur duluan, itu gak setia kawan."

 

Dia tersenyum ceria. Ah, bahaya. Terlalu imut. Seorang malaikat, eh salah, istri saya.

 

"Kamu keliatan capek banget? Kerja sampe jam segini, gak heran kalo kamu lelah..."

 

"Haha... Ya, begitulah... Sekarang sih, aku mau istirahat bentar, makan, terus tidur. Ah... Ya, aku juga harus mandi..."

 

"Ah, sebentar! Sebelum itu, kamu mau gak kesini?”

 

"Eh...?"

 

Ai-chan menarikku ke arah ruang tamu. Kemudian dia duduk di sofa dan menepuk-nepuk pangkuannya.

 

"Lihat, Souta. Ayo duduk di sini. Aku mau ngasih kamu bantal pangkuan."

 

"Bantal pangkuan...? Kenapa tiba-tiba...?"

 

"Karena Souta selalu bekerja keras. Aku pengen ngasih sedikit pengobatan. Dan, udah lama juga kita gak ngelakuin ini kan!"

 

Kata-kata itu diikuti dengan Ai-chan mengambil sesuatu. Sebuah alat kecil berbentuk sendok kecil... pembersih telinga.

 

"Kamu suka dibersihin telinganya, kan, Souta. Hari ini aku mau melayanimu, jadi jangan malu-malu."

"Ah, Ai-chan... Terima kasih..."

 

Kepedulian Ai-chan terhadapku, benar-benar menyentuh hatiku yang lelah. Dan seperti yang dia katakan, mendengarkan suara penyembuhan dari seiyuu favoritku sambil membersihkan telinga adalah kebahagiaan yang tidak ada bandingannya!

 

"Kalo gitu, aku mau kamu manjain aku sepenuhnya."

 

"Ya, serahkan padaku! Aku akan membuatmu ngerasa nyaman sebanyaknya!"

 

Aku meletakkan kepalaku di paha Ai-chan dan berbaring. Meskipun ramping, paha Ai-chan memiliki elastisitas yang tepat yang segera menarik kelelahan dari aku.

 

"Baiklah... Aku mulai... Okay... Okay..."

 

Setelah Ai-chan berbisik kecil, dia perlahan mulai membersihkan telinga.

 

"Haahhhh..."

 

Dengan sentuhan yang lembut dan teliti, Ai-chan memindahkan pembersih telinga, menggosok dan membersihkan. Sensasi menyenangkan menyebar di sepanjang tulang belakangku, membuatku tanpa sadar menghela napas.

 

"Bagaimana menurutmu...? Apakah ini terasa menyenangkan? Apakah kelelahanmu dari pekerjaan terasa hilang...?"

 

Suara manis yang hampir membuatku meleleh itu bertanya. Suara bisikan yang menyentuh telingaku membuatku mengeluarkan suara "Ah..."

 

"Baguslah... Kalo begitu, aku akan membuatmu merasa lebih baik lagi, ya...?"

 

Dengan suara menenangkan, Ai-chan mulai membersihkan telingaku lagi. Suara gesekan dan gosokan itu terdengar nyaman di kedalaman gendang telingaku.

 

Dari sentuhan lembut Ai-chan, dari paha hangat ini, aku bahkan bisa merasakan semacam kasih sayang.

 

Ah... Pasti aku hidup demi saat ini... Tidak, mungkin lebih tepatnya aku baru saja dilahirkan. Dikelilingi oleh kasih ibu yang luar biasa ini, aku benar-benar merasa seperti baru saja dilahirkan...

 

"Baiklah. Ini udah cukup. Sekarang, ayo kita lakukan sisi yang lain?"

 

"Ya... Ya..."

 

Seperti yang dikatakan, aku memalingkan wajahku ke arah yang berlawanan... yaitu, ke arah Ai-chan.

 

Pada saat itu, pandanganku tertuju pada dadanya.

 

"Huaaa...!?"

 

Meskipun tidak sebesar Maya-san atau Nene-chan, dada Ai-chan yang cukup berisi itu muncul tiba-tiba, dan aroma manis dan elegan dari dirinya membuat jantungku berdebar kencang.

 

"Ayo kita lanjutkan."

 

Ai-chan mengintip ke telingaku dan memulai kembali membersihkan telingaku. Hal itu membuat dadanya semakin mendekat ke wajahku.

 

".........!"

 

Setiap kali Ai-chan bergerak sedikit untuk membersihkan telinga, dadanya yang besar sedikit berayun. Aku tidak bisa tidak terpesona melihatnya.

 

"Ehehe... sayang, kamu ini cabul banget..."

 

"Apa...!?"

 

Pandanganku... Tertangkap...!? Namun, Ai-chan hanya mengatakannya dengan nada lembut dan terus melanjutkan membersihkan telingaku tanpa peduli.

 

Sambil merasakan kasih sayangnya, aku terhanyut dalam kenyamanan pembersihan telinga. Apakah ada kebahagiaan lain seperti ini? Tidak, aku bisa dengan yakin mengatakan tidak ada.

 

"Kamu gak usah menahan diri, lho? Sayang. Aku mau kamu terhibur sama diriku."

 

"Ah, Ai-chan... Terima kasih...!"

 

Kata-kata Ai-chan yang penuh perasaan membuat ekspresiku menjadi lembut secara memalukan.

 

Dan ketika pembersihan telinga selesai, kelelahan dari pekerjaanku pun sepenuhnya hilang.


Post a Comment

0 Comments

Tidak boleh adanya spoiler, hormati user lainya. Gunakan komentar dengan bijak sebagai tempat berdiskusi.

Post a Comment (0)
Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !