Soshiki no Shukuteki to Kekkon Shitara Mecha Amai V3 kilas balik 3

N-Chan
0

Kilas Balik 3


"Oniichan, kenapa kucing tidak bisa bicara?"

 

Seorang gadis kecil--Hiina, adikku--mengeluarkan pertanyaan itu. Sambil mengelus anjing Shiba Inu milik nenek.

 

Sebagai kakaknya, Roushi, merasa aneh melihat Hiina membicarakan kucing sambil mengelus anjing. Namun, dia tetap mencoba menjelaskan apa yang telah dipelajarinya dari buku ensiklopedia. Dia berdiri di samping adiknya.

 

"Kebanyakan hewan punya struktur mulut yang berbeda dari kita, manusia."

 

"Mulut?"

 

"Iya. Lidahnya ada yang pendek, ada yang panjang, bentuk tenggorokannya juga aneh."

 

"...? Tapi, aku tahu. Ada burung yang bisa bicara!"

 

Meski belum sekolah, adikku cukup pintar. Roushi mengangguk, "Benar."

 

"Beo dan parkit, ya. Burung yang bisa bicara punya bentuk lidah dan tenggorokan yang sedikit mirip dengan manusia, makanya mereka bisa bicara."

 

"Kalau begitu, kucing juga--"

 

"Tapi, sebenarnya itu bukan bicara."

 

"Maksudnya?"

 

"Burung hanya meniru ucapan manusia, mereka tidak benar-benar berbicara. Itu hanya suara mereka."


Kemampuan yang dimiliki beberapa jenis burung itu hanyalah tiruan suara atau mimikri.

 

Namun, Hiina tampak sedikit kecewa dengan penjelasan Roushi. Mungkin karena salah satu mimpinya dihancurkan.

 

"...Kita tidak bisa bicara dengan hewan? Aku mau bicara dengan mereka."

 

"Hmm, mungkin saja. Mungkin saja ada hewan di dunia ini yang bisa bicara. Hanya saja belum ada yang menemukannya. Jadi, saat kamu besar nanti, kamu bisa menemukan hewan seperti itu. Oniichan akan membantumu."

 

"Benarkah? Aku akan menemukannya! Rubah yang bisa bicara!"

 

"Eh? Bukan kucing...?"

 

Kenyataannya, meskipun organ suara hewan sama persis dengan manusia, mereka tidak bisa mempelajari 'bahasa' karena struktur otak mereka berbeda. Jadi, tidak mungkin bisa berbicara dengan hewan.

 

Namun, kenyataan seperti itu tidak diperlukan dalam mimpi anak-anak yang masih kecil.

 

Meski begitu, pada akhirnya, sang kakak mengetahui bahwa tidak ada hewan yang bisa bicara di dunia ini.

 

Sementara sang adik--meninggalkan dunia ini tanpa pernah mengetahui kenyataan itu.

 

Mungkin itu adalah hal yang baik, karena dia tidak perlu mengalami kekecewaan saat mimpi dan harapannya dihancurkan oleh kenyataan pahit.














Post a Comment

0 Comments

Tidak boleh adanya spoiler, hormati user lainya. Gunakan komentar dengan bijak sebagai tempat berdiskusi.

Post a Comment (0)
Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !