Episode 7
"Apakah salah satu dari tiga orang itu benar-benar heroine-ku...?"
──Cepatlah kalian berdua menikah.
Itu adalah kalimat yang sering diucapkan dalam komedi romantis kepada pasangan yang terlihat serasi tapi tidak menunjukkan tanda-tanda akan berpacaran. Namun, itu hanyalah komentar dari orang luar berdasarkan fakta objektif, dan tidak ada hubungannya sama sekali dengan perasaan atau situasi orang yang dituju. Apalagi jika orang yang dituju adalah aku, seorang pecundang masa muda yang lengkap dengan tiga serangkai: bocchi, otaku, dan in-kyara, dan gadis-gadis cantik seperti tokoh utama wanita dalam komedi romantis, apalagi soal pernikahan, aku dan mereka pasti tidak akan menganggapnya serius.
......Begitulah pikirku.
Keesokan harinya saat aku mengecek, di kolom komentar novel webku masih tertulis kalimat pengakuan cinta untukku.
『Untuk Tanaka Riita-kun
Aku sudah lama menyukaimu.
Maukah kita benar-benar menikah seperti yang dikatakan orang-orang?』
Ada orang yang menganggapnya serius banget!
......Ini sudah kelewatan tahu. Tiba-tiba menikah? Kita kan masih SMA?
Lagipula, bagaimana aku harus menjawab pengakuan yang penuh masalah seperti ini...... Tidak, tapi yang terpenting──
──Siapa gadis yang bilang suka padaku ini?
Berkali-kali kulihat, nama pengguna pengirimnya hanya 〈C〉. Tidak ada nama pengirim yang penting itu.
Serius, siapa sih si 〈C〉 ini. Aku tidak bisa membalas kalau tidak tahu siapa dia. Di antara ketiga gadis itu, tidak ada yang namanya mengandung huruf C, dan sepertinya bukan inisial juga.
"Ah, Kakak, sudah bangun. Aneh ya. Padahal aku sudah membawa Meg ke sini."
"Eh, ah...... iya......"
"......Kakak?"
"Ti-tidak, bukan apa-apa! Selamat pagi. Ini waktunya sarapan ya. Aku ke sana sekarang."
"Hah? Selamat pagi?"
Sambil menunduk, aku melewati Ema dan menuju ruang keluarga. Aku tidak akan memberitahu Ema...... Dia pasti akan membela Kurumi......
Pokoknya sekolah dulu. Mungkin aku bisa menemukan sesuatu di sana.
Meskipun sudah cuci muka dan sarapan, pikiranku rasanya masih kurang jernih. Malah ada perasaan mual yang aneh di hatiku yang membuatku tidak bisa merasa lega.
Setelah selesai bersiap dan keluar rumah dengan kepala yang masih linglung,
"......Ah, Kurumi."
Aku kebetulan bertemu Kurumi.
"Riita...... Kebetulan ya. Sungguh sial aku harus melihat wajah kimo-ota (otaku menjijikkan) ini pagi-pagi...... Ngomong-ngomong, kamu berangkat lebih awal dari biasanya ya? Ah, Ema-chan──"
Entah kenapa Kurumi mengoceh cepat, tapi aku sama sekali tidak bisa fokus. Aku hanya memikirkan satu hal.
──Mungkinkah gadis ini, menyukaiku!?
Bohong kan? Padahal biasanya dia memanggilku kimo-ota dan lain-lain? Padahal dia selalu sinis kalau bicara denganku? Jangan-jangan, nikujaga (rebusan daging dan kentang) dan baju renang itu sebenarnya untukku?
Ya ampun, manisnya!!!!!!
"......Eh, Riita? Ada apa?"
Kurumi mendekatkan wajahnya dengan bingung. Seketika, lonceng pernikahan berdering di kepalaku. Khayalan tentang membuka kerudung yang menutupi wajah Kurumi melintas di benakku.
『Menikah dengan Riita yang sudah bersamaku sejak kecil, rasanya seperti mimpi......』
『Aku juga. Terima kasih sudah selalu berada di sisiku selama ini』
『Bukan hanya selama ini. Tapi selamanya, Riita』
Dan, ciuman janji──.
......Ini terlalu emosional. Sangat emosional. Sudah melewati batas emosional dan hampir ero.
"O-oi, Riita."
"Eh! Ti-tidak bukan apa-apa!? Ah, kalau kimo-ota sepertiku berangkat sekolah bareng kamu, pasti kamu akan diomongin orang! Aku duluan ya, Kurumi berangkatnya nanti saja! Dah!"
"Eh!? Tu-tunggu sebentar!?"
Gawat, aku bahkan tidak yakin apakah 〈C〉 itu benar-benar Kurumi, tapi membayangkan kalau itu benar, dia jadi terlalu manis sampai aku tidak bisa menatap wajahnya dengan benar......
Aku buru-buru menekan tombol lift untuk menjauhi Kurumi, tapi karena tidak sabar menunggu, aku berlari menuruni tangga dan menuju tempat parkir sepeda.
Namun, pengakuan itu tidak bisa kuhilangkan dari pikiranku bahkan saat berangkat sekolah.
Bagaimana jika gadis populer Takeuchi-san itu adalah 〈C〉......?
Fakta bahwa dia menawarkan diri untuk menjadi anggota komite yang sama, selalu ingin menyiram bunga bersamaku, membagi camilan, memilih pergi ke pantai daripada pesta camilan, mengizinkanku ganti baju di ruangan yang sama, dan sering mengajakku pergi belakangan ini, apakah semua itu karena dia menyukaiku? Dan aku juga suka menghabiskan waktu bersama Takeuchi-san, menghormatinya, dan tentu saja menyadari Takeuchi-san sebagai seorang gadis......?
Dan,
"Ta-Tanaka-kun! Selamat pagi......!"
"Ta-Takeuchi-san!?"
Kebetulan sekali. Aku bertemu Takeuchi-san di loker sepatu.
Begitu melihatku, Takeuchi-san langsung tersenyum cerah dan berlari menghampiriku.
"Itu, anu, begini......! Ada yang harus kukatakan pada Tanaka-kun......!"
Takeuchi-san sedikit malu-malu, dengan pipi yang sedikit merona, berusaha mengatakan sesuatu dengan sungguh-sungguh. Eh, tunggu, manisnya, aku bisa mati.
Dan, bayangan gaun pengantin itu muncul lagi.
『Aku sayang padamu, Tanaka-kun♡』
『Ahaha, mulai sekarang Takeuchi-san juga akan jadi Tanaka kan?』
『Benar juga! Ehm...... Riita-kun♡ Dan kamu juga kan!』
『Ah, benar juga. ──Yuzuri』
『Riita-kun......♡』
Manisnyaaaaaaa!
"Tanaka-kun......?"
"Ah! Ta-ta-ta-Takeuchi-san! S-selamat pagi!"
"Eh? Ah, selamat pagi?"
"Kalau begitu, sampai jumpa besok!"
"Eh!? Padahal baru saja selamat pagi!?"
"Maaf! Aku ingat ada urusan mendadak! Aku duluan ke kelas ya!"
"Apa urusan mendadak di pagi hari begini!?"
Aku mengarang alasan yang bahkan aku sendiri tidak mengerti, dan melarikan diri dari sana.
Gawat. Kalau dipikir-pikir, sama seperti kemungkinan kedua gadis itu adalah 〈C〉, ada juga kemungkinan kalau mereka bukan 〈C〉. Tenang, tenang.
Tapi begitu aku tiba di Familia sepulang sekolah, aku tidak bisa tenang lagi.
"Se~npaaai♡"
Hai~. Manisnya.
Begitu aku masuk kerja, Maihara-san langsung melompat-lompat di sekitarku seperti anak anjing yang menunggu pemiliknya pulang.
Bukan hanya saat ini saja. Setiap kali aku masuk kerja, Maihara-san selalu berlari menghampiriku dan menyapaku dengan riang dan gembira. Dia selalu berusaha melakukan kontak fisik. Dia juga selalu ingin aku mengajarinya pekerjaan, selalu membuntutiku, dan memintaku mengantarnya pulang. Bagaimana jika semua itu, karena dia menyukaiku......?
『Senpai, mereka bilang kita cepat menikah ya......♡ Apa kita benar-benar akan melakukannya mulai sekarang......?』
『Aku...... aku......』
Maihara-san yang mengenakan gaun putih bersih mendekatiku, dan pendeta di samping bertanya.
『Apakah kamu bersedia menerima dalam suka maupun duka, saat kerja part-time sibuk maupun tidak, untuk mencintai selamanya?』
............Aku bersedia☆
"Senpai......? Wajah senpai agak merah ya. Senpai tidak apa-apa......?"
"Hah!?"
Maihara-san dengan lembut menyentuh pipiku dengan tangannya yang lentik. Dinginnya tangan seorang gadis, terasa semakin jelas karena pipiku yang panas.
"Anu, sepertinya hari ini aku kurang enak badan, jadi aku pulang dulu......"
"Eh!? Se-senpai!?"
✧ ₊ ✦ ₊ ✧
Setelah hari yang tanpa kemajuan itu berlalu, keesokan harinya di sekolah. Aku sendirian di tempat dudukku──
......Uwaaa aku ingin menikahhhhhh!
──Aku tersiksa oleh hasrat duniawi dan frustrasi karena tidak bisa terwujud, dan berakhir dengan berteriak dalam hati.
Salah satu dari ketiga gadis itu, benar-benar adalah tokoh utama wanitaku......? Aku terlalu bahagia......
Pokoknya jawabannya sudah kuputuskan. Meskipun proposal pernikahan itu terlalu terburu-buru, aku ingin memberikan jawaban positif atas perasaan suka yang diungkapkan padaku.
Hanya saja, meskipun gadis yang berniat menikah denganku itu ada di dekatku, aku masih belum bisa memberikan jawaban.
Ada alasan kenapa aku tidak langsung bertanya pada ketiga gadis itu kemarin, padahal aku tahu 〈C〉 pasti salah satu dari mereka.
Selain soal kalimat "cepatlah kalian berdua menikah", hal lain yang harus kupertimbangkan tentang gadis itu adalah fakta bahwa dia tahu novelku.
──Apa dia sudah membacanya? Novel itu?
Seketika, klimaks dari berbagai komedi romantis yang kutulis melintas di benakku.
『Yamada-kun selalu baik hati dan keren. Norma sosial itu tidak penting. Jadi, percayalah pada dirimu sendiri』
『Bukan apa-apa, aku kan tidak masak untukmu!』
『Kalau begitu Yamada-senpai, ini pertama kalinya ya──?』
Uwaaaaaaaa dia sudah membacanyaaaaaaaa!
Aduh memalukan! Memalukan sekali! Malah menjijikkan! Sudah kelewatan menjijikkan! Meskipun di dunia nyata aku tidak bisa mendapatkan perhatian dari gadis-gadis, bukan berarti aku boleh berkhayal dan menganggap mereka milikku!
Untungnya, gadis yang membaca novelku itu adalah gadis baik hati yang tetap menyukaiku, tapi karena novel yang memalukan itu terlibat, aku tidak boleh asal menjawab dan ternyata salah. Terlepas dari 〈C〉 yang membacanya dan tetap menyukaiku, jika aku membicarakan soal komentar di novel itu dengan gadis yang bukan 〈C〉,
『Jangan-jangan komentar di novel ini, dari kamu?』
『Eh? Aku tidak tahu. Terus, kamu menulis novel seperti ini? Jadi, jangan-jangan ini, soal aku?』
『Eh, ah...... bukan, itu......』
『Uwa, menjijikkan......』
......Pasti akan terjadi bencana. Karena itu, cara cepat dengan bertanya langsung pada mereka satu per satu tidak boleh kulakukan. Aku harus mencari tahunya dengan hati-hati.
Benar, petunjuknya adalah......!
Aku membuka SNS yang biasa kubuka dan melihat kembali percakapanku dengan Ame-chan dua hari yang lalu.
『Kejadiannya heboh ya, Tanaka Riita-kun』
『Ah, Ame-chan juga lihat ya...... Nama asliku ketahuan』
『Situasinya bagaimana?』
Aku menceritakan tentang kejadian "cepatlah kalian berdua menikah" dengan ketiga gadis itu, dan soal pengakuan itu pada teman internetku, Ame-chan. Aku merasa tidak mungkin bisa memecahkan misteri serangkaian kejadian ini sendirian, karena aku tidak punya pengalaman soal cinta.
『Intinya, Riita-kun yang sangat menyukai komedi romantis, mengalami sendiri perkembangan komedi romantis ya』
『Begitulah』
『Lalu, Riita-kun akan menikah dengan siapa?』
『Bukan, bukan berarti ketiga gadis itu bilang suka padaku kan? Aku tidak bisa memilih. Dan panggil aku dengan nama penaku』
『Ah, benar juga ya, Riita-kun』
『......Yah sudahlah. Lalu, sebaiknya aku bagaimana?』
『Balas pengakuan itu』
『Aku juga ingin membalas, tapi aku bahkan tidak tahu siapa gadis ini......』
『Ngomong-ngomong, kamu akan membalasnya bagaimana?』
『Ya, karena ada gadis yang menyukai otaku in-kyara sepertiku. Aku tidak akan melewatkan kesempatan ini, dan aku berencana untuk bilang oke, dimulai dari pacaran......』
『Meskipun siapa pun orangnya?』
『Kenapa cara bicaramu seolah-olah aku pria murahan saja......』
Aku berniat untuk mengoreksinya, jadi aku melanjutkan.
『Sebagai informasi tambahan, bukan berarti aku akan menerima siapa pun. Hanya karena gadis itu menyukaiku. Aku serius tahu』
『Oh begitu. Keputusan yang bagus』
『Lalu, menurut Ame-chan bagaimana?』
『Bagaimana apanya?』
『Menurut Ame-chan, setelah mendengar ceritaku tadi, siapa di antara ketiga gadis itu yang kira-kira menyukaiku?』
『Hmm, aku kan bukan peramal, jadi aku tidak bisa tahu sampai sejauh itu, tapi sepertinya ada cara mudah untuk mengetahui siapa pengirim komentar itu』
『Serius! Kalau ada, tolong beritahu aku! Aku butuh bantuan Ame-chan!』
『Ame-chan? Ame-chan-sama kali ah?』
『......Ame-chan-sama. Tolong beritahu aku』
『Bilang apa?』
『Ame-chan-sama! Tolong ajari aku yang bocchi otaku in-kyara ini soal cinta!』
『Oke』
Kalau dilihat sekarang pun bikin kesal.
Dan aku melihat kembali pesan penting berisi petunjuk dari Ame-chan.
『Caranya mudah. Si C itu kan suka sama kamu? Kalau begitu, pasti terlihat jelas dari sikapnya sehari-hari. Pasti auranya jelas sekali, seolah-olah dia sangat menyukaimu』
Begitu ya, soal sikap yang menunjukkan rasa suka, aku mengingat kembali bagaimana sikap ketiga gadis itu sehari-hari.
『Yuzu, aku suka kegiatan komite dengan Tanaka-kun......』
『Kamu boleh menghadap ke sini kok, Tanaka-kun. Aku akan ganti baju.』
『Bagiku, senpai adalah, orang yang selalu kukagumi......!』
Tidak, mereka semua sepertinya menyukaiku. (Serius banget)
Gawat, aku jadi merasa semua orang menyukaiku. Betapa narsisnya aku ini. Padahal semua itu mungkin saja reaksi wajar gadis-gadis dari sudut pandang orang ria-juu (orang yang menikmati kehidupan sosial).
Untuk saat ini, kalau aku tidak bisa mengambil keputusan dari kejadian yang sudah-sudah, sepertinya aku harus berinteraksi lebih banyak dengan mereka mulai sekarang untuk mencari tahu......
"Hei, Tanaka."
Saat aku memegangi kepala di tempat dudukku, pandanganku terhalang oleh bayangan seseorang.
──Ternyata yang berdiri di sana adalah kelompok ria-juu laki-laki di kelasku.
"A-aku......?"
"Hah? Memangnya ada Tanaka lain selain kamu di sini?"
Memang sih tidak ada......
Yang terdepan, inti dari kelompok laki-laki di kelas, Sasaki Masaki-kun maju selangkah. A-aku mengerti kok. Maksudnya di kelas ini kan. Haha, jangan bunuh aku ya.
"Begini ya"
Eh, apa aku akan di-bully. Apa aku melakukan sesuatu? Atau mungkin disuruh-suruh? Yah, aku memang terlihat mudah dimanfaatkan ya.
Sasaki-kun memasukkan tangannya ke saku celana dan langsung ke intinya.
"Sepulang sekolah hari Jumat, kami berencana mengajak anak perempuan untuk pergi main ke Round One di Sannomiya, Kamu mau ikut?"
Kenapa bisa sampai aku diajak ke sana sih!?
"Eh, eh? Kenapa kalian mengajakku......? Ini kan agak tiba-tiba......?"
Aku terdiam dan menatap wajah kelima ria-juu laki-laki di sana. Semua orang di sana tinggi dan punya aura yang kuat.
Sasaki-kun menjawab dengan malas, "Hmm~".
"Entah kenapa kamu sering menolak ajakan Takeuchi-san untuk main ya."
"I-iya, itu...... ahaha......"
Karena kalian menakutkan! Aku tidak bisa mengatakan itu, jadi aku hanya berusaha tersenyum untuk menutupi rasa canggung.
"Takeuchi jadi sedih tahu. Katanya, 'Kenapa Yuzu ajak tapi ditolak~'."
"Eh, Takeuchi-san......? Serius?"
"Iya, tapi aku juga tidak mau terlalu memaksa. Tapi karena Takeuchi dan anak-anak perempuan lain bilang tidak mau pergi ke Round One kalau Tanaka tidak ikut...... ya sudah, terpaksa deh aku mengajakmu."
Sasaki-kun mengangkat bahunya. Terpaksa apanya? Seolah-olah mengajakku itu merugikanmu saja.
"Jadi, mau ikut? Atau tidak?"
Suasananya sangat tidak nyaman untuk ikut.
Tapi tunggu dulu aku. Aku memang tidak berniat bergaul dengan ria-juu, tapi ini kesempatan untuk mencari tahu apakah Takeuchi-san itu 〈C〉. Meskipun selama ini aku selalu menolak, kali ini aku harus ikut kan?
"Ba-baiklah, kalau begitu bolehkah aku ikut......?"
Tidak boleh adanya spoiler, hormati user lainya. Gunakan komentar dengan bijak sebagai tempat berdiskusi.