Soshiki no Shukuteki to Kekkon Shitara Mecha Amai kilas balik 5

Ndrii
0

Kilas Balik 5 




"Rikka, apa kamu berniat memulai hobi baru?"

 

"Kenapa tiba-tiba?"

 

Pada prinsipnya, kecuali informasi tentang kemunculan

Feather Fall muncul, Ritsuka dan Yoshino sebagai pasukan pengumpul tidak punya tugas.

 

Organisasi Rod, atau Organisasi Shijimamungkin juga sama, mereka tidak bertujuan untuk melakukan aksi pertempuran itu sendiri. Itu semua hanya terjadi karena hubungan yang bertentangan dalam urusan Feather Fall.

Oleh karena itu, Ritsuka dan Yoshino dalam keadaan tanpa tugas hanyalah gadis berusia 14 tahun.

 

"Bukan, belakangan ini hidupku terasa hambar. Maksudku, ada kan? Hobi baru yang membuka keseharian yang berbeda~"

 

"Entahlah."

 

"Ada. Karena itu, aku sudah memulainya. Memasak!"

 

Yang dipegang Yoshino adalah buku resep baru. Entah dia sudah mulai membacanya, ada beberapa penanda yang menonjol. Ritsuka bergumam "Ooh".

 

"Hebat. Yoshino bisa memasak."

 

"Tidak juga. Aku masih membacanya."

 

"Eh…… tidak ada gunanya."

 

"Manisnya kamu, Ritsuka. Memasak itu dimulai dari riset resep tahu!"

"Benarkah?"

 

"Iya. Baca ini untuk mempelajari cara membuat yang normal, lalu aku akan memikirkan aransemen ala diriku! Dan terakhir, aku akan menyajikan masakan itu pada pacarku tercinta, dan menaklukkannya melalui perutnya!"

 

"Kamu tidak punya pacar?"

 

Ritsuka bereaksi dengan polos sambil mengerjap. Ekspresi Yoshino menjadi serius.

 

"A-ku a-kan membuatnya mulai sekarang! Baik masakan maupun pacar!"

 

"Semangat."

 

"Kenapa kamu mengatakannya seolah itu urusan orang lain! Rikka juga ingin punya pacar!?"

 

"Eh……tidak juga."

 

Jawaban Ritsuka tulus. Dia belum terlalu tertarik dengan hal-hal seperti pacar atau berpacaran. Dia bahkan berpikir itu hanya ada di televisi atau manga, sesuatu yang fiktif. Yoshino menghela nafas panjang mendengar itu.

 

"Rikka, jangan hanya menggambar saja, coba lakukan hal lain? Soal pacar sih terserah, tapi memasak akan berguna dalam hidupmu nanti, pasti."

 

"Menggambar itu menyenangkan, dan ada yang memasak untukku, hmm……"

 

Hobi Ritsuka adalah menggambar. Dia terutama suka lukisan pemandangan, dan dia percaya diri lebih baik dari rata-rata orang.

 

Jika dia tenggelam dalam hal ini, waktu akan berlalu dengan cepat, jadi saat ini Ritsuka sama sekali tidak berniat memulai hobi lain.

Yoshino menatap ke kejauhan dan bertanya dengan pelan.

 

"──Rikka, apa kamu pikir pertempuran ini akan terus berlanjut selamanya?"

 

"Entahlah. Mungkin akan berakhir suatu saat.Feather Falljuga tidak ada yang abadi."

 

"Benar. Suatu saat akan berakhir. Orang-orangOrganisasi Rod terkadang sepertinya tidak mengerti itu……tapi kita berbeda. Hal seperti ini tidak akan berlangsung lama."

 

"Apa yang ingin kamu katakan, Yoshino?"

 

"Bagaimana kita harus bertindak. SekarangOrganisasi Rodyang membuat kita tetap hidup. Tapi, itu tidak selamanya. Kalau saat itu tiba, apa yang bisa kita lakukan, kupikir……"

 

"Kamu jadi ingin memulai hal baru?"

 

Mendengar jawaban Ritsuka, Yoshino mengangguk pelan. Ritsuka berpikir Yoshino itu cerdas. Berbeda dengan dirinya yang cenderung linglung, Yoshino memikirkan banyak hal, termasuk masa depan, dan bertindak.

 

Jika suatu hari tiba-tiba, semua yang ada di sekitarnya hilang──

 

(Aku……tidak punya apa-apa)

 

"…… Kamu jadi sedikit khawatir?"

 

"Ya……"

 

"Kalau begitu, buku ini akan kuberikan pada Rikka setelah selesai kubaca. Bukan berarti sesuatu akan terjadi sekarang, kamu hanya perlu mempelajari hal baru sedikit demi sedikit."

 

Kekuatan untuk bertarung dan kekuatan untuk menjalani hari-hari.

Ritsuka mulai mempelajari bahwa keduanya adalah hal yang sangat berbeda sejak hari itu. Dan dia akan berterima kasih karena telah mempelajarinya di kemudian hari──

 

"Ayo semangat. Impian masa depan sebagai aliansi calon pengantin!"

 

"Aliansi apa itu?"

 

"Baru kubuat! Lagipula impian masa depan Rikka juga masih belum jelas kan? Kalau begitu selagi masih muda, katakan saja ingin menjadi pengantin, dunia akan memaafkanmu! Yah, kalau aku memang dari awal impiannya jadi pengantin!"

 

"Aku tidak begitu mengerti……"

 

──Mungkin, saat ini belum waktunya.














Post a Comment

0 Comments

Tidak boleh adanya spoiler, hormati user lainya. Gunakan komentar dengan bijak sebagai tempat berdiskusi.

Post a Comment (0)
Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !