Nee, Mou Isso Tsukiacchau? Osananajimi V5 EXTRA

Ndrii
0

Cerita Pendek Bonus Edisi Buku Digital "Rapat Strategi Solo Sang Kekasih di Suatu Hari"



Hari itu, aku dan Masaichi, yang biasanya selalu bersama, justru berbicara melalui panggilan telepon dari kamar masing-masing.


Malam hari, setelah mandi, aku yang lebih dulu meneleponnya. Tapi, entah bagaimana, obrolan kami berubah menjadi saling mendengarkan detak jantung dan hembusan napas satu sama lain—sebuah aksi yang sangat terasa seperti pasangan sejati.


—Yah, bagaimana ya, rasanya cukup memuaskan.


Setelah panggilan panjang itu berakhir, sekarang aku sedang berbaring di tempat tidur sambil memainkan ponsel.


Kira-kira, apa lagi yang bisa kulakukan untuknya? Hal apa yang bisa membuatnya senang?


Sambil memikirkan hal itu, aku mulai mencari di browser dengan kata kunci seperti 

"hal-hal yang sering dilakukan pasangan," 

"kegiatan yang bisa dilakukan bersama pasangan," atau 

"hal yang diinginkan seorang pacar dari kekasihnya."


Hmm, hal-hal yang diinginkan seorang pacar dari kekasihnya...


1. Membuatkan sarapan.

...Aku selalu bangun lebih siang daripada Masaichi, sih.


2. Mengenakan pakaian atau gaya rambut yang disukai pasangan.

Ah, tapi Masaichi sepertinya tidak terlalu peduli soal begituan... Malah, aku yang sering memilihkan baju untuknya.


3. Diam-diam mengenakan pakaian dalam yang seksi.

Tunggu, ini cuma keinginan si penulis artikel, kan!? ...Atau semua laki-laki memang seperti itu? Masaichi juga, secara biologis, tetap seorang laki-laki... Apa dia juga mengharapkan hal seperti ini?

Yah, mungkin suatu saat aku memang akan menunjukkannya padanya... Jadi, seenggaknya aku harus punya satu set pakaian dalam yang lebih spesial...


".................."


Memikirkan hal ini membuat wajahku terasa panas. Aku pun segera menekan wajahku ke bantal di dekatku. Tidak, tidak, time out. Lupakan dulu soal ini. Anggap saja daftar “hal yang diinginkan seorang pacar” ini masih bisa diperdebatkan. Lebih baik aku melihat artikel lain.


Aku kembali mengambil ponsel dan menggeser layar dengan ujung jariku. Lalu, aku menemukan artikel berjudul 


"Daftar Tempat yang Harus Dikunjungi Bersama Orang yang Kamu Suka".


Sebentar lagi Natal, jadi mungkin ada ide menarik di sini. Aku pun mengetuk artikel itu.


Tempat pertama yang wajib dikunjungi—Taman Hiburan.


"Wahana ekstrem adalah pilihan utama untuk dinikmati bersama pasangan. Efek jembatan gantung bisa mempererat hubungan kalian!"


Taman hiburan, ya... Tapi wahana ekstrem jelas bukan pilihanku. Waktu itu kami naik bianglala, dan Masaichi bilang dia takut ketinggian...


Tempat kedua—Bioskop.


"Meskipun terdengar biasa, ini tetap jadi pilihan utama. Bioskop adalah destinasi klasik untuk kencan. Kalian bisa memilih rasa popcorn yang berbeda dan berbagi satu sama lain. Setelah film selesai, kalian bisa bersantai sambil berbincang tentang film yang baru saja ditonton."


Ah, bioskop, ya.


Tapi buat kami, tempat ini bukan "tempat yang ingin dikunjungi," melainkan lebih seperti "tempat yang wajib didatangi." Begitu ada film dari anime yang kami suka tayang di bioskop, kami pasti langsung pergi menontonnya bersama.


Sebaliknya, kalau tujuannya hanya ingin menikmati film berdua sambil bersantai... yah, kami bakal langsung mikir, "Mending nonton di rumah aja!" Apalagi sekarang, layanan streaming sudah menyediakan banyak pilihan film.


Sejauh ini, belum ada ide menarik yang kudapat dari internet.

Aku pun kembali menggulir layar, berharap artikel berikutnya memberiku inspirasi yang lebih baik.


Tempat ketiga yang ingin dikunjungi—Kamar satu sama lain.


"Pada akhirnya, tempat yang paling ingin dikunjungi adalah ini, bukan? Pertama kali mengunjungi kamar orang yang kamu suka... Berbaring di ranjang dengan aroma si dia, dan malam ini sampai larut bersama...!?"


Hei, tunggu dulu. Ini trik klasik, turun dengan mulus ke arah yang agak mesum di poin ketiga. Jangan-jangan artikel ini ditulis oleh orang yang sama dengan yang tadi? Tapi, yah... tidak bisa dibilang bohong juga. Bahkan ada istilah "kencan di kamar".


Kalau ada teman yang bilang, "Aku masuk ke kamar si dia!", pasti aku bakal refleks heboh sendiri, "Hah, serius!? Detail, dong, detailnya!" Dari sudut pandang itu, kamar memang bisa dibilang tempat kencan terbaik.


Tapi masalahnya, ini daftar "tempat yang ingin dikunjungi sekali seumur hidup," sedangkan aku dan Masaichi... sudah pernah mengunjungi semua tempat ini, kan?


Bahkan untuk kamar, kami sudah sering nongkrong di sana. Hmm... Kalau begitu, yang lebih penting adalah apa yang dilakukan di sana.


Hal-hal yang bisa dilakukan bersama sebagai pasangan—


Sayangnya, aku sudah mencari kata kunci ini berkali-kali dan sudah menjajal hampir semuanya. Mulai dari "Love confession game", "Pocky game", dan berbagai kegiatan khas pasangan lainnya...


...Padahal, kami berdua belum resmi pacaran!? Tapi kalau dipikir-pikir, bisa sejauh ini tanpa status pacaran... bukankah itu berarti kami adalah pasangan terkuat?


"............"


Bahaya. Aku hampir saja senyum-senyum sendiri. Menyadari hal itu, aku buru-buru mengendalikan ekspresi wajahku. Kalau ada yang melihat, pasti aku bakal dicurigai sebagai orang aneh. Bisa-bisa dilaporkan. Harus lebih hati-hati.


Untuk sementara, mungkin aku bisa tanya Kaede-chan soal hal-hal yang biasanya dia lakukan dengan pacarnya. Mereka juga termasuk pasangan yang high level sih. Aku penasaran, mereka bakal merayakan Natal seperti apa.


Sambil memikirkan hal itu, aku terus menggulir layar ponsel tanpa tujuan yang jelas. Dan begitulah, malam ini pun berlalu dengan rapat strategi rahasia seorang diri.















Post a Comment

0 Comments

Tidak boleh adanya spoiler, hormati user lainya. Gunakan komentar dengan bijak sebagai tempat berdiskusi.

Post a Comment (0)
Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !