Epilog
"Maaf sudah bicara semena-mena──!"
Di dalam ruang rapat kantor. Di depan kami yang sedang
duduk di sofa, Kisaragi-san melakukan sujud yang besar.
Hal ini terjadi karena Ai-chan telah lolos audisi untuk
"Kimizora".
Dan setelah dia berkata, "Sepertinya Kisaragi-san
berkata bahwa saya tidak mungkin bisa, bukan? Tapi aneh ya? Saya lolos. Mungkin
sebagai manajer, Anda tidak memiliki pandangan yang baik ya?" Setelah
mendengar ejekan bertubi-tubi itu, dia tidak tahan lagi dan mulai meminta maaf.
"Tidak, siapa sangka Ai-chan benar-benar akan
mendapatkan peran utama...! Penilaianku terhadap Ai-chan salah! Sungguh,
maafkan aku!"
"Ah, umm... Tidak perlu sampai sujud begitu..."
Melihat itu, aku yang berada di samping Ai-chan turut
berkata.
"Selama kamu sudah menghargai kemampuannya dengan
benar, itu sudah cukup... Kan? Ai-chan? Benar kan?"
"Hmm, iya. Mungkin sudah cukup sampai di sini. Tapi,
jangan pernah lagi mengatakan hal seperti itu kepada siapa pun, ya? Itu bisa
menyakiti perasaan orang..."
"Baiklah! Saya tidak akan mengatakan hal seperti itu
lagi!"
Setelah berkata demikian, Kisaragi-san kembali
menundukkan kepalanya. Meskipun sikapnya sedikit ringan, tapi dengan dia mulai
meminta maaf seperti ini, dia mungkin benar-benar telah bertobat.
"Lalu, jadinya, kontrak bisa diperpanjang sesuai
janji, kan? Tidak ada pemutusan hubungan kerja dengan Souta?"
"Tentu saja! Ai-chan akan melakukan pembaruan
kontrak untuk satu tahun lagi! Tidak akan ada pembicaraan tentang pengakhiran
kontrak lagi! Souta-kun juga, terus berjuang ya!"
"Benarkah... Terima kasih."
Mendengar itu langsung, Ai-chan menghela nafas lega.
Aku sendiri sangat lega... Sepertinya aku bisa terus
sekolah tanpa harus DO.
"Selain itu, tergantung pada aktivitas di masa
depan, mungkin kita akan menawarkan posisi penuh! Untuk kebaikkan agensi,
berjuanglah sebanyak mungkin!"
"Baik... kalau begitu, saya permisi. Saya ingin
memeriksa skrip."
"Oke! Semangat Ai-chan! Aku juga mendukungmu!"
"Semangat! Semangat! Ai-chan!" Sambil
melambaikan tangan seperti pendukung, Kisaragi-san mengantar kami keluar dari
ruang rapat.
Segera setelah itu, wajahnya menjadi murung.
"Aku, kayaknya emang gak suka sama itu orang... Cara
dia ngomong, bikin aku jadi kesal...!"
"Hush... udah jangan gosip di dalam
perusahaan..."
Meski begitu, aku setuju. Kalau bisa, aku tidak ingin
berurusan lagi.
"Oh...? Souta-san dan Ai-chan, kalian datang?"
Tiba-tiba, ada suara yang memanggil namaku. Saat aku
menoleh, Mayasan sedang berdiri di sana.
"Harusnya hari ini Souta-san libur, bukan...?
Mungkin karena masalah audisi?"
"Iya! Kami lolos, jadi kami melaporkannya ke Kisaragi-san!
Kontrak juga akan diperpanjang, katanya!"
"Benarkah...!? Itu sangat... sangat..."
Mendengar laporanku, Maya-san sedikit tersenyum. Dia yang
selalu menjaga ekspresinya.
"Bagus sekali, Ai-chan. Teruslah berusaha keras
seperti ini."
"Maya-san... Terima kasih banyak!"
"Souta-san juga telah bekerja keras. Mengingat ini
adalah pengalaman pertama kamu sebagai manajer, saya pikir kamu sudah bekerja
dengan baik."
"Tidak, aku tidak melakukan apa-apa yang spesial...
Semuanya adalah hasil dari usaha keras Ai-chan!"
Seberapa keras pun aku mencoba, pada akhirnya, Ai-chan
lah yang harus mengikuti audisi. Kupikir hasil yang baik ini adalah sepenuhnya
berkat usaha kerasnya.
"Haha... Saya akan menghargai kerendahan hatimu.
Namun, yang terberat adalah apa yang akan datang, lho?"
"Eh...?"
"Ai-chan akan terus berkembang sedikit demi sedikit,
saya rasa. ‘Kimi to Mita Sora’ adalah sebuah karya yang mendapatkan banyak
perhatian. Kamu akan diminta untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan
promosi dan diundang ke berbagai acara. Yang paling penting, ini adalah pertama
kalinya kamu memainkan peran penting, dan saya yakin kamu akan menghadapi
banyak kesulitan. Saat itu tiba, Souta-san, sebagai manajernya, lah yang akan
mendukungnya."
"........!"
"Kalau kamu akan terus menjadi manajernya, sebaiknya
kamu bersiap dengan pemikiran tersebut. Tentu saja, Ai-chan sendiri juga harus
bersiap untuk menjadi sibuk dan menghadapi pekerjaan yang akan datang dengan
tekad yang kuat."
””Ah, iya!””
Kami menjawab bersama-sama. Segera setelah itu, sebuah
pertanyaan muncul di kepalaku.
"Um, Maya-san... Apakah Anda, mungkin, dulu seorang
manajer...? Aku merasa, sejak dulu, saran yang Anda berikan terlalu spesifik
untuk hanya seorang pegawai kantor..."
"Tidak, saya hanyalah seorang pegawai kantor biasa.
—Dulu, saya juga pernah mengejar mimpi saya seperti Ai-chan."
"Eh...? Sama seperti saya, jangan-jangan—"
"Bagaimanapun, mari kita terus bekerja keras
bersama-sama. Saya menantikan keberhasilan Anda."
Maya-san menunduk dan kembali ke meja kerjanya. Ai-chan
dan saya saling pandang setelah mengantarkan punggungnya.
※
"Emang bener deh yang dikatakan sama
Maya-san..."
Kami berdua meninggalkan kantor dan dalam perjalanan
pulang. Aku membuka mulut, mengingat pembicaraan yang baru saja terjadi.
"Ada apa...? Tiba-tiba banget."
"Nggak... Aku cuma mikir, kayak yang Maya-san
katakan, Ai-chan pasti jadi sangat sibuk dari sekarang. Jadi, aku juga harus
lebih berusaha..."
Aku masih jauh dari cukup sebagai manajer. Aku kekurangan
pengetahuan dan pengalaman. Bahkan dalam hal ini, jika ditanya apakah aku
benar-benar dapat mendukung Ai-chan sepenuhnya, jawabannya tentu tidak. Aku harus
merefleksikan hal ini dengan serius dan secepat mungkin menjadi manajer yang
dapat diandalkan olehnya.
"Bener...? Souta udah ngelakuin banyak hal buat aku."
Namun, dia menyangkalnya.
"Nee, Souta. Kamu tadi bilang ke Maya-san, kan? Kalo
semua ini hasil dari usaha kerasku."
"Eh, ya... Aku emang bilang gitu tapi..."
"Pertama-tama, itu salah! Lebih dari separuhnya itu
karena kamu ada di sisiku!"
Ai-chan menunjukku dengan jari telunjuknya. Eh, apa?
Apakah aku sedang disalahkan...?
"Aku tau banget, lho? Berapa banyak kamu udah
berusaha setiap hari buat ngasih aku kesempatan... Nundukin kepala ke banyak
orang, terus mempromosikanku, kan?"
"Ah...? Bukan, bukan seperti itu..."
"Bukan seperti itu! Bodoh!?"
Teriakan kerasnya membuat tubuhku terlonjak.
"Kalo itu gak ada, aku pasti nggak bisa ngikutin
audisi dari awal! Aku berhasil lolos juga berkat nasihat yang kamu kasih!"
"Ah... Aku cuma ngomong apa yang aku pikirin sebagai
penggemar doang..."
"Ya walaupun begitu juga, fakta nasihat itu berguna itu
nyata, kan? Emang bener kalo yang berakting cuma aku, tapi kalo Souta bukan
manajernya, aku pasti udah dipecat. Jadi, lebih tepatnya, hasil kali ini hampir
semuanya berkat Souta. Aku sangat bersyukur, Souta yang jadi penggemar
beratku..."
"Ah, Ai-chan...!"
"Jadi, mending lebih percaya diri! Souta udah cukup ngedukung
seperti sekarang."
Ai-chan tersenyum lembut padaku.
Seiyuu favoritku mengakui aku sebagai partnernya dari
lubuk hati... Bagiku, ini adalah penghargaan terbesar!
"Nee, Ai-chan... Kamu mau jadi seiyuu kayak gimana
di masa depan?"
"Eh...? Kenapa tiba-tiba nanya...?"
"Coba pikirin deh."
Saat aku bertanya lagi, Ai-chan tampak bingung tapi kemudian
berpikir "Hmm..."
"Aku... mau sampe ke puncak."
"Puncak...?"
"Iya. Aku mau sampe ke puncak sebagai seiyuu.
Berperan sebagai berbagai karakter, tampil di acara dan live, jadi seiyuu yang
namanya dikenal semua orang... Itulah yang aku mau! Dan suatu hari nanti... Aku
mau menangin penghargaan utama sebagai aktris utama di Penghargaan Seiyuu
Populer!"
Wajahnya penuh harapan saat bercerita tentang mimpinya.
Dan kemudian dia tersenyum malu-malu.
"Kira-kira begitulah... Itu targetku sekarang! Yah,
mungkin sekarang cuma mimpi belaka."
"Nggak kok. Setidaknya, kamu udah lebih dekat dari saat
itu. Waktu pertama kali bertemu sama aku."
Terkenang waktu itu, dia sudah mengatakannya.
"Menjadi seiyuu yang bisa memenangkan penghargaan utama sebagai aktris
utama di Penghargaan Seiyuu Populer."
"Emang iya...? Apa aku sedikit berkembang dari waktu
tiga bulan lalu...?"
"Pasti lah! Kamu lolos audisi 'Momoiro LIPS' terus dapet
peran utama di 'Kimizora'. Ai-chan, dalam tiga bulan ini, kamu semakin dekat
jadi seiyuu terbaik!"
"Iyakah...? Ehehe... Kalo gitu, aku jadi seneng...!"
"Tapi, ini belum selesai! Aku pasti akan mewujudkan
impian Ai-chan!"
Dengan suara keras yang membuat orang di sekitar menoleh,
aku berteriak dengan tekad yang muncul di dadaku.
"Eh...?"
"Aku pasti akan membuat Ai-chan jadi seiyuu yang
terkenal. Sebagai manajer, aku akan belajar keras, menumpuk pengalaman, dan aku
pasti bikin Ai-chan menangin penghargaan utama sebagai aktris utama! Itu
balasanku buat Ai-chan!"
Aku ingin membalas kepercayaan seiyuu favoritku dengan
cara yang paling besar!
"Souta...! Aku... Seharusnya aku yang membalas
budi..."
Ai-chan menghela napas seolah-olah terheran-heran, lalu menatapku langsung dan berkata.
"Kalo gitu, demi Souta juga, aku pasti berusaha
lebih keras lagi dari sekarang! Demi kamu yang udah ngedukung aku sebagai
penggemar—sebagai manajer, bahkan waktu aku hampir dipecat! Aku akan bekerja
keras di pekerjaanku sekarang, lulus audisi satu demi satu, dan diakui sama
semua orang! Aku pasti jadi seiyuu teratas!"
"Ai-chan...! Ya, itu semangatnya!"
"Aku... ngerasa kalo kita berdua, kita pasti bisa
melakukannya! Seperti sekarang, kalo Souta ada di sisiku, aku ngerasa bisa
meraih mimpi apapun. Jadi... tolong dukung aku terus! Souta!"
"Ah...! Aku mengerti! Ayo kita capai tujuan kita bersama!"
Kami berjanji, dan sekali lagi berjabat tangan. Sama
seperti hari pertama kami bertemu.
---Dan kemudian, tiga tahun kemudian. Kami yang telah
berjalan bersama, akhirnya menikah.
Ah... aku sangat bahagia. Karena aku bisa bersama dengan
orang yang sangat aku kagumi dan cintai.
Tapi, aku tidak akan puas hanya dengan ini. Aku akan
melindungi kehidupan bahagia ini seumur hidupku. Dan aku akan meraih
kebahagiaan yang lebih besar lagi bersama dengan Ai-chan.
Karena kehidupan pernikahan baru yang menyenangkan dengan
seiyuu favoritku baru saja dimulai.
Tidak boleh adanya spoiler, hormati user lainya. Gunakan komentar dengan bijak sebagai tempat berdiskusi.