Netoge No Yome Ga Ninki Aidorudatta Prolog V2

Ndrii
0

Prolog

“Selamat Datang Di Rumah" 




Sudah tiga belas tahun sejak aku dan Rinka mulai berkencan.

 

Benar-benar waktu yang cepat.

 

Dulu aku disebut pecandu game online, tapi sekarang aku sudah menjadi karyawan yang mapan.

 

Di perusahaan, aku dikenal sebagai pria yang cukup bisa diandalkan.

 

Dan Rinka, dia pensiun dari dunia idol enam tahun lalu dan sekarang menjadi ibu rumah tangga.

 

"Pulang larut malam ya..."

 

Karena ada masalah tak terduga di pekerjaan, aku pulang lebih lambat dari biasanya.

 

Setibanya di rumah, aku membuka pintu dan melangkah ke dalam. Saat itu juga. Dari ujung lorong, terdengar suara langkah kaki terburu-buru yang semakin dekat...

 

"Papa! Selamat datang!"

 

Seorang gadis kecil dengan senyum yang bahkan bisa membuat malaikat malu, melompat ke kakiku dengan penuh semangat.

Dia memiliki wajah yang mirip dengan Nonoa-chan, dan rambutnya diikat dua di kedua sisi kepalanya, membuatnya semakin menggemaskan. Dia adalah putriku dan Rinka-san, namanya Hinata.

 

"Papa, lelah ya kerja?"

 

Hinata menatapku dan tersenyum tanpa dosa. Menggemaskan. Terlalu menggemaskan sampai aku ingin mati sekarang.

 

"Peluk, peluk!"

 

"Baiklah, baiklah."

 

Aku memeluk putriku dengan penuh kasih akung.

 

"Papa, kenapa pulang telat? Selingkuh?"

 

"Haha, itu bukan kata yang pantas diucapkan oleh anak berusia empat tahun. Apa kamu belajar dari Mama?"

 

"Hmm, guruku bilang setiap hari. Suaminya suka selingkuh dan tidak bisa berubah."

 

"Wah, bagaimana ini. Apa aku harus protes sebagai orang tua?"

 

Itu bukan cerita yang pantas untuk didengarkan anak-anak. Aku tidak ingin putriku belajar kata-kata aneh.

 

"Hinata, Papa lelah. Kemarilah."

 

Yang berbicara dengan lembut adalah mantan idol terkenal yang pernah menggemparkan dunia - Mizuki Rinka. Dia sekarang adalah Ayanokouji Rinka. Dibandingkan saat SMA, ekspresinya jauh lebih lembut, dan dia benar-benar terlihat seperti seorang ibu. Rambutnya yang indah diikat di belakang kepalanya, dan dia mengenakan celemek biru muda di atas pakaian kasualnya, menunjukkan bahwa dia baru saja berada di dapur.

 

"Kemarilah, Hinata."

 

"Un."

 

Hinata yang tadinya dipelukku, sekarang berpindah ke pelukan Rinka. Entah kenapa, aku merasa senang melihatnya. Melihat putriku dipeluk oleh ibunya membuatku merasa bahagia.

 

"Kazuto-kun, selamat datang kembali. Makan malam sudah siap."

 

"Terima kasih. Aku akan melepas sepatu dulu."

 

"...Ngomong-ngomong, tadi kamu berbicara apa dengan Hinata? Aku mendengar kata selingkuh."

 

"Guru TK-nya sedang pusing karena pacarnya suka selingkuh."

 

"Begitu ya... kasihan sekali."

 

Seperti yang diharapkan dari Rinka. Dia selalu sensitif terhadap isu perselingkuhan.

 

Yah, bagiku, itu hanya percakapan sehari-hari yang biasa. Tidak ada yang aneh.

 

Namun, kehidupan yang biasa-biasa saja terkadang bisa runtuh hanya karena hal-hal kecil.

 

Rinka, yang tampaknya merasakan sesuatu yang aneh, mendekatkan wajahnya ke dadaku dan mengendusnya.

 

"Hmm... Kazuto-kun."

 

"Hmm?"

 

"Tubuh Kazuto-kun ... bau wanita asing. Apa ini?"

 

"Ah, di tempat kerja, aku berpapasan dengan seorang wanita dan ..."

 

"Hmm."

 

Ekspresi ibu yang ramah berubah seketika.

 

Ekspresi Rinka berubah menjadi tatapan dingin yang mengingatkan pada mantan idol cool!

 

"Tidak, tidak ada apa-apa! Serius!"

 

"Kenapa kamu panik? Aku tidak akan menuduhmu selingkuh."

 

"Be... benarkah?"

 

"Tentu saja. Kazuto-kun adalah pria paling jujur di dunia dan mencintaiku sepenuh hati. Kamu tidak mungkin selingkuh."

 

Rinka mengatakannya dengan tenang. Kata-katanya yang tegas membuatku percaya padanya.

 

Aku merasa lega dan menghela nafas.

 

"Kamu benar, Rinka-san. Aku tidak mungkin selingkuh."

"Ya. Tapi ... aku tidak bisa menerima bau selain aku dan Hinata."

 

Setelah mengatakan itu, Rinka menurunkan Hinata dan, memutar tangan kanannya di belakang punggungnya, mengeluarkan sebuah ... 'pisau'! Ha!?

 

"Ti-tidak ... eh! Pi-pisau?!"

 

"Jangan bergerak, Kazuto-kun. Aku akan memotong bagian yang bau wanita."

 

"Hiiiihhhh!"

 

Rinka, dengan mata hitamnya yang seperti lubang tanpa dasar, berjalan mendekatiku sambil mengayunkan tubuhnya. Pisau di tangan kanannya diasah dengan sempurna, berkilauan seperti matahari.

 

"Ri-Rinka-san ... hentikan!"

 

"Usahamu sia-sia. Begitu sampai di sini, keputusanku sudah bulat. Terima saja."

 

"Tunggu sebentar! Kalau aku melepas pakaianku, bukannya itu akan hilang?"

 

"Bau wanita itu meresap ke dalam kulit Kazuto-kun melalui pakaian. Kalau aku tidak segera memotongnya ... aku harus mengeluarkan isi perutmu."

 

"A-ahh ...!"

 

Karena ketakutan yang luar biasa, aku terduduk lemas dan menggigil seperti binatang kecil.

"Kazuto-kun ... aku akan memastikannya tidak sakit ..."

 

"Ri-Rinka-san――――!"

 

Rinka menggenggam pisau dengan kedua tangan dan mengangkatnya di atas kepalanya untuk mengayunkannya ke arahku yang terduduk ...

 

"Selamat tinggal ... Kazuto-kun."

 

"U-uwaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!"

TLN : Bruhh mati konyol



Post a Comment

0 Comments

Tidak boleh adanya spoiler, hormati user lainya. Gunakan komentar dengan bijak sebagai tempat berdiskusi.

Post a Comment (0)
Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !