Epilog
Pada akhirnya,
Chika mencuci punggung Toru dan Aino mengajaknya untuk berendam di bak mandi
lagi...
Toru mandi
sampai hampir pusing bersama Aino dan Chika yang sedang berbicara riuh.
Ini adalah
kehidupan yang tak bisa ia bayangkan sebelumnya.
Apakah kehidupan
seperti ini akan berlanjut besok dan lusa?
Toru berpikir
tentang hal itu di ruang ganti.
Sementara itu,
Aino dan Chika sedang berganti pakaian di belakang Toru.
"Jangan
melihat, ya?"
Aino tertawa
sambil berkata itu, dan Chika dengan pipinya yang membengkak juga berkata hal
yang sama...
Setelah melihat
mereka telanjang, rasanya sudah terlambat untuk berkata seperti itu.
Aino, yang
mengatakan ingin menjadi tunangannya.
Chika,
tunangannya yang terdahulu dan masih merupakan teman masa kecil yang penting.
Toru tinggal
bersama mereka berdua di rumah yang sama, dan ia perlu berhadapan dengan
mereka.
Tidak hanya itu.
Ada juga Asuka
yang mengatakan ia menyukai Toru. Dia juga harus menerima perasaannya.
Dan sekretaris
Fuyuka dan pemimpin keluarga Konoedai bergerak tanpa memperhatikan perasaan
mereka.
(Apa yang harus
aku lakukan sekarang?)
Apa yang
benar-benar penting?
Apa yang aku
inginkan?
Dia tidak akan
mendapatkan jawaban jika tidak berpikir. Toru berjanji untuk melindungi Aino.
Dia ingin dia bahagia.
Apa yang bisa
dia lakukan untuk itu?
"Toru-kun~"
"Wah!"
Aino memeluknya
dari belakang, dan Toru hampir jatuh karena kaget.
Nampaknya dia
telah selesai berganti pakaian sementara Toru sedang berpikir.
"Mau aku
bantu ganti pakaian?"
"Aku bisa
sendiri"
"Eh,
tapi..."
"Selain
itu, aku ingin Aino-san membantu dengan hal lain"
"Hal
lain?"
Aino miringkan
kepalanya.
Ya, meski ada
banyak kesulitan.
Selama Aino... menjadi
tunangannya, ada bersamanya, dia merasa bisa melewatin hari demi hari dengan
mudah.
Aino tersenyum
tipis.
"Jika aku
bisa membantumu, jika ada sesuatu yang bisa kulakukan untukmu, aku akan
melakukannya"
Dengan wajah
yang lembut layaknya malaikat, Aino mengatakan itu padanya.
Selesai.
Tidak boleh adanya spoiler, hormati user lainya. Gunakan komentar dengan bijak sebagai tempat berdiskusi.