Soen na Osananajimi to Isekai Vol 1 prolog

Ndrii
0

 


Prolog- Mimpi Pertama



Aku bermimpi.

 

Aku tidak tahu apa yang terjadi sebelum atau sesudahnya, aku hanya ada di sana, tetapi anehnya, aku tidak merasa tidak nyaman sedikit pun. ...... Ya, sebagian besar mimpi memang seperti itu.

 

Yang aku tahu adalah bahwa aku berada di tengah hutan. Di depanku, ada sebuah mata air yang indah, dengan sebuah monumen batu yang dihiasi oleh patung yang indah di tengahnya.

 

Aku berdiri di sana bersama dengan 'dia', saling bergandengan tangan.

 

Aku telah berpisah dengan teman-teman yang telah berbagi suka duka bersamaku, dan kunjungan terakhirku ke makam guru tercinta juga sudah selesai.

 

Tidak ada lagi yang bisa dilakukan di sini.

 

Dengan perasaan campur aduk, aku menatap monumen batu itu bersama 'dia', dan seiring berjalannya waktu, monumen batu itu mulai memancarkan cahaya yang begitu terang, dan dari dalamnya muncul seorang wanita berambut perak yang indah.

 

"Terima kasih banyak, Pahlawan dan Penyihir dari Dunia lain, Berkat kalian, dunia ini telah diselamatkan. Saya tidak punya kata-kata yang cukup untuk mengungkapkan rasa terima kasihku."

Kami menggelengkan kepala sebagai tanggapan kepada Dewi yang mengucapkan kata-kata itu dengan senyuman yang mengungkapkan rasa terima kasih yang sebenarnya.

 

"Bukan karena kami tidak peduli, tapi sekarang dunia ini juga menjadi urusan kami."

 

Kami membantu karena kami harus melakukannya, ...... dan itu tidak masalah, bukan?"

 

Ketika kami mengucapkan hal tersebut, Dewi berbisik dengan senyum, "Kalian berdua tidak berubah sampai akhir," dan menutup mata dengan tenang.

 

Tiba-tiba, aura ramah dan lembut yang ada sebelumnya berubah menjadi aura yang agung.

 

"Sebagai bagian dari perjanjian lima tahun yang lalu, aku akan mengembalikan semuanya ke kondisi semula. Aku akan memberikan satu hadiah, sebagai tanda terima kasih untuk menyelamatkan dunia..."

 

Setelah mengatakan itu, Dewi membuka sebelah mata yang terlihat samar.

 

"Sepertinya kalian sudah memutuskannya... Apakah kalian benar-benar yakin dengan 'itu'?"

 

Dewi memastikan sekali lagi, dan kami mengangguk dengan tegas tanpa keraguan.

Kemudian, Dewi membuka kedua matanya dengan cahaya yang begitu terang...

 

"Baiklah. `` Pahlawan Musou '', `` Penyihir Wasurez '' …… kembalilah ke dunia kalian.


Bab sebelumnya == Daftar Isi == Bab Selanjutnya

Post a Comment

0 Comments

Tidak boleh adanya spoiler, hormati user lainya. Gunakan komentar dengan bijak sebagai tempat berdiskusi.

Post a Comment (0)
Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !