Nibanme na Boku to Ichiban no Kanojo Epilog

Ndrii
0

EPILOG




Tapi bagi Chinatsu, cowok ini adalah satu-satunya yang dia lihat di antara banyak orang.

 

Meskipun tidak tampan, dia merasa cowok ini sangat keren. Mungkin Chinatsu masih terbawa suasana karena malam yang tenang dan indah sebelum tidur.

 

Tapi bukan karena momen itu saja.

 

Bukan juga karena terpengaruh suasana.

 

Karena meskipun setelah tidur dan otaknya sudah reset, hati Chinatsu tetap tenang tapi hangat.

 

Dia hanya ingin mendengar suaranya.

 

Jika Hajime senang, dia ingin tertawa bersamanya. Jika Hajime ingin menangis, dia ingin Hajime menangis dengan benar dan ingin selalu berada di sisinya.

 

Dia ingin lebih merasakan aroma yang menenangkan ini, merasakan kehangatannya. Dan seperti apa yang Hajime berikan padanya, Chinatsu juga ingin memberi sesuatu untuk Hajime.

 

—Lebih, dan lebih lagi.

 

"Tapi, kalau tidak begitu, setelahnya kamu akan ingin memberikan lebih lagi dan merasa lebih sayang."

 

Chinatsu mengingat kata-kata itu.

 

Dia mengingat saat mereka berciuman dan memastikan perasaan itu.

 

Dia tidak pernah memikirkan perasaan di atas suka. Dia tidak tahu hatinya bisa bergejolak begitu untuk satu orang.

 

Kata "Aku mencintaimu" yang diucapkan Hajime, yang hanya pernah dia lihat dan dengar dalam cerita, kini diterima oleh hatinya. Kini tindakan dan perasaan Chinatsu terikat pada Hajime.

 

Chinatsu sendiri ingin terikat pada Hajime. Dia hanya tahu kata-kata itu.

 

Tapi dia terkejut betapa besar keinginannya untuk memberikan sesuatu dibanding menerima sesuatu karena kata-kata itu.

 

Dan dia merasa bahagia bertemu dengan Hajime, seorang cowok bernama Sato Hajime, dan bisa sampai ke titik ini.

 

Hajime tidur dengan tenang. Chinatsu menyentuh pipinya.

 

Tidak ada tanda-tanda dia akan bangun. Chinatsu menarik napas dalam-dalam dengan tenang.


Jawabanku secara spontan sudah aku tunjukkan dengan tindakan, tapi aku belum mengatakannya dengan kata-kata. Jadi, aku berpikir untuk mengatakan sesuatu yang sedikit lebih cerdas, namun kemudian aku berhenti.

 

Aku hanya ingin mengungkapkan perasaanku yang sebenarnya dengan kata-kata.

 

“...Aku, Minamino Chinatsu, juga mencintai Sato Hajime.”

 

Aku membisikkan itu di telinganya dan perlahan memeluknya. Tanpa berkata apa-apa, hanya dengan merasakan kehangatannya, aku merasa bisa tidur dengan tenang.

 

Masa depan memang tidak pasti.

 

Tapi, selama Hajime ada bersamaku, aku merasa apapun yang terjadi di masa depan, aku akan baik-baik saja.

 

Apapun yang terjadi nanti, pasti bisa dihadapi.



Post a Comment

0 Comments

Tidak boleh adanya spoiler, hormati user lainya. Gunakan komentar dengan bijak sebagai tempat berdiskusi.

Post a Comment (0)
Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !