Translator : Arya
Prolog
Bukan Hari Itu
Dalam perjalanan pulang, aku menengadah ke arah bulan.
Bulan purnama itu sangat besar dan indah, terang dan lembut seolah-olah bisa mudah disentuh dengan mengulurkan tangan kita, tetapi pada kenyataannya, itu jauh, jauh sekali.
Aku bertanya-tanya apakah bulan selalu menjadi bulan sejak hari sejak hari pertama lahir.
Tiba-tiba aku teringat akan hal itu.
Itu pasti tak mudah baginya.
Apakah itu tersembunyi dalam kegelapan gelap gulita yang membuatnya tak terlihat, atau bulan sabit yang tersenyum, atau bahkan setengah lingkaran, pada akhirnya bentuknya harus kembali ke bulan purnama.
Harus tersenyum keesokan harinya meskipun mereka merasa hampa di dalam, atau berharap mereka bisa tetap menjadi bulan purnama selamanya... Apakah bulan pernah memiliki pikiran seperti itu?
Seorang guru sekolah pernah mengatakan kepadaku bahwa bulan tak bisa memancarkan cahaya sendiri dari awal.
Katanya, bulan memantulkan sinar matahari.
Jika itu benar, itu berarti bahwa setiap hari, bulan dipaksa untuk berubah menjadi sesuatu yang tak diinginkannya. Meskipun demikian, orang-orang masih sembarangan melontarkan kata-kata seperti bagaimana mereka ingin melihat bulan purnama atau bulan sabit, atau bagaimana mereka merasa sedih karena tidak bisa melihat bulan pada hari itu.
──Apakah bulan pernah bermimpi menjadi matahari?
Matahari adalah eksistensi yang bisa bersinar terang dan kuat dengan sendirinya, tanpa bergantung pada sesuatu. Matahari juga memberikan kehidupan bagi semua orang, hewan, dan tumbuhan.
Kupikir itu keren, tapi aku tetap menyukai bulan.
Setiap kali kita berjalan di malam yang gelap dan meresahkan, bulan selalu menerangi jalan di depan, sehingga orang tak perlu khawatir.
Bulan menerima cahaya, harapan dan doa kita, tapi tetap mengawasi semua orang sambil tetap menjaga ketenangannya.
Itulah yang ku inginkan.
Saat aku memikirkan hal itu, aku mengerahkan lebih banyak tenaga ke tangan kiriku, yang lebih hangat dari biasanya.
Aku tak bisa menjadi bulan yang melayang di langit malam.
Karena itu adalah sesuatu yang telah ditentukan sejak kita sejak kita dilahirkan.
Itu sebabnya, aku akan baik-baik saja dengan hanya menjadi tiruan yang baik dari bulan.
Jadi, paling tidak, bulan tidak akan merasa malu saat kami berdiri berdampingan
-Hei, bisakah aku menjadi bulan sepertimu?
= Daftar Isi = Bab Selanjutnya
Tidak boleh adanya spoiler, hormati user lainya. Gunakan komentar dengan bijak sebagai tempat berdiskusi.